credit of NASA
Beberapa
pekan lalu, planet Jupiter dapat terlihat seperti bintang tanpa kerlip di dekat
Bulan. Meskipun Jupiter dapat terlihat di waktu tertentu, namun planet ini
tetap menyimpan banyak misteri bagi ilmuwan.
Dilansir
Discovery, Jupiter memiliki banyak kejutan bagi para astronom. Planet terbesar
dalam sistem Tata Surya ini merupakan gas raksasa terbuat dari unsur kimia yang
berbeda.
Para
astronom menentukan bahwa bagian gelap dari Jupiter merupakan
"sabuk", di mana material ini mengalami gerakan menurun. Sementara
bagian yang lebih cerah dikenal dengan "zona", di mana amonia di
bawah ke atas atmosfer, serta garis-garis gelap di antara keduanya dikenal
dengan nama "bands" atau pita.
Terdapat
angin berkecepatan tinggi yang dikenal sebagai jet stream dan membentuk sabuk.
Angin tersebut juga bergerak dalam arah berlawanan antara sabuk dengan zona.
Salah
satu fitur unik dan terkenal yang dimiliki Jupiter ialah adanya Great Red Spot.
Great Red Spot merupakan badai yang lebih besar dari badai di Bumi, yang
terletak di Southern Equatorial Belt, Jupiter.
Kemunculan
fitur ini melalui teleskop bisa terlihat sangat halus. Namun, astronom dapat
meningkatkan pantauan terhadap objek tersebut dengan menggunakan teknologi
filter warna yang dipasangkan pada lensa mata.
Untuk
mendapatkan pandangan yang baik dari Jupiter ialah menggunakan perbesaran
minimal 50x. Dengan demikian, akan dihasilkan tampilan terperinci pada planet
di luar jangkauan teropong normal.
Lebih
dari perbesaran 50x, astronom bisa melihat lebih detail atmosfer Jupiter.
Atmosfer tersebut melingkupi sabuk awan serta Great Red Spot.
sumber
: m.okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar